Investasi Keuangan Dengan Cara Dollar Cost Averaging

investasi dollar Cost Averaging
Dollar Cost Averaging

Rcefes - Berinvestasi pada deposito memang mengandung resiko yang sangat kecil, namun hasil investasinya relatif kecil juga tentunya. Setelah dipotong pajak, hasil investasi pada deposito lebih kecil daripada laju inflasi.

Sebagai contoh, di tahun 2010 deposito memberikan hasil 6,5% (gross) dimana setelah dipotong pajak 20% hasil investasi bersih yang diterima nasabah adalah 5.20%.  Hasil ini lebih kecil dibanding kenaikan rata-tata harga barang laju inflasi semester pertama tahun 2011  sebesar kurang lebih 8%.

Dil lain sisi, berinvestasi di saham memberikan potensi hasil investasi yang jauh lebih tinggi namun mengandung resiko yang tinggi pula. Bagaimana menyiasati hal ini?  Salah satu caranya adalah dengan melakukan Dollar Cost Averaging dalam jangka panjang.

Apa Maksudnya Dollar Cost Averaging

Dollar Cost Averaging maksudnya adalah melakukan investasi secara teratur (menabung) dalam jangka panjang.

Strategi ini telah terbukti memberikan hasil investasi yang unggul dalam jangka panjang. Grafik dibawah mengilustrasikan nilai investasi seorang nasabah yang melakukan investasi pada unit link Brilliance Agressive dengan pembayaran premi sebesar Rp.1 juta rupiah setiap bulan sejak Desember 2005 hingga Desember 2010.

Dengan menggunakan data Harga Unit aktual Brilliance Agressive, total premi yang dibayarkan selama 5 tahun tersebut adalah 61 juta rupiah. Jika ditambahkan dengan hasil investasi, maka total nilai investasi nasabah tsb sudah menjadi sebesar Rp.119.8 juta rupiah.

Apakah Anda sudah melihat jelas cara kerja manfaat program diatas? Sekarang kembali kepada Anda apakah mau memanfaatkan metode yang ada,  meski pembayaran premi tidak selalu harus sama, bisa lebih kecil dan bisa juga lebih besar, tergantung pada kemampuan Anda.

LihatTutupKomentar
//